Sabtu, 14 Januari 2012

ayahku tercinta

Ayahku itu Berlianku
 Aku adalah gadis yang amat sangat bahagia. Aku anak kedua dari tiga bersaudara. Aku terpisah dari ibuku, karena sejak ayah bercerai dengan ibu, aku ikut dengan ayahku. Kakakku laki-laki, dia lebih tua 5tahun dari usiaku, dan adikku pun laki-laki, dia berusia 10 tahun lebih muda dari usiaku. Kami menghabiskan waktu bertiga, karena kakak sudah sibuk dengan dunianya sendiri.
Ayah begitu baik padaku dan juga adikku. hampir setiap hari aku menemani ayah bekerja tapi hanya sekedar memperhatikan saja. ayah orang yang sangat kuat, sehingga aku tak mau menentangnya. beliau benar-benar semangat hidupku. begitu juga adikku, dia bagaikan radio yang bisa ku putar untuk menghiburku kala suka maupun duka. Hmm,,begitu lengkap rasanya walaupun awalnya aku merasa berat dengan perceraian itu.
Sejak perceraian itu, aku dituntut untuk bisa menjadi ibu rumah tangga. Masak sendiri, nyuci sendiri dan mengurus ayah dan adikku sebisaku. Kadang terselip rasa bangga dihatiku, karena aku bisa belajar mandiri. kakak iparku juga kadang-kadang datang ke rumah ikut membantu, sehingga aku tidak terlalu berat mengerjakan pekerjaan rumah.
Beberapa bulan berlalu, ayah pun merasa kasihan padaku, dan mungkin ada yang kurang dalam hidupnya sehingga dia memutuskan untuk mencarikan ibu baru untuk kami. awalnya aku merasa tidak setuju tetapi setelah aku pikir-pikir mungkin ini ada baiknya juga. apalagi kan sebentar agi aku harus mulai masuk sekolah, dan mungkin gak ada lagi yang bisa mengurus ayah dan adikku di rumah. kalau ayah yang mengerjakan semuanya kan repottt. hmmm..
Calon ibu baruku datang ke rumah untuk diperkenalkan. orangnya memang keliatan galak, tapi aku yakin hatinya gak donk. ayah pun meminta pendapatku tentangnya, dan aku hanya bisa menjawab bahwa yang terbaik untuk ayah maka baik juga untuk ku dan adikku.
setelah beberapa bulan ayah berkenalan dengan calon ibu pun, ayah langsung mempersuntingnya. dan kami pun punya ibu baru.
Saat pertama punya ibu baru, aku merasa baik-baik saja tetapi karena keegoisanku, aku selalu merasa kasih sayang ayah padaku mulai berkurang. sehingga aku sering bertengkar kecil dengan ibuku sampai akhirnya aku merasa bosan dan ingin pergi dari rumah. aku sering merasa ayah sudah jarang berkomunikasi denganku di rumah, dia selalu saja membagi waktu dengan ibu, mulai dari nganter ibu belanja, makan bareng, nonton tv bareng, argh pokonya ku merasa tersisihkan dehh..
Karena broken home yang terlalu dihayati itulah aku menjadi anak yang kurang mengontrol emosi dan hampir stress. setiap kaliapa yang ku inginkan tidak sesuai dengan kehendak hati, maka aku akan pingsan sambil mengigau.Hmm,, saat itu aku melihat kakakku untuk pertama kalinya meneteskan air mata melihat aku yang sudah drop, selain itu ayahku yang juga menangis sambil memelukku. hingga akhirnya aku pun sadar, betapa kekanak-kanakannya diriku, sampai hati aku melukai hati mereka yang begitu menyayangiku.
 aku dan kakakku
 aku dan ayahku
aku dan adikku
Semenjak kejadian itu, aku pun merasa sadar bahwa selama ini aku selalu menyusahkan ayah yang begitu menyayangiku, dan aku pun mulai berjanji akan menjadi anak yang lebih baik lagi dan tak banyak merepotkan AYAHKU TERCINTA (Bpk. A.W)

2 komentar: